Jika ada 10 dari penyanyi top di Indonesia yang mendapat terhormat hari ini, maka Afgan adalah salah satunya. 

Afgan telah lama wara-wiri di industri musik sejak tahun 2008 ketika ia memulai debut albumnya, My Confession No.1 dengan “Terima Kasih Cinta”, lagu hit yang kerap mondar-mandir menghiasi TV dan radio. Hit “Terima Kasih Cinta” ini juga berhasil menghantarkan Afgan menerima trofi Anugerah Musik Indonesia tahun 2009 sebagai Penyanyi Pria Solo Terbaik. Selain “Terima Kasih Cinta”, album My Confession No.1 juga menghasilkan hit “Sadis” yang kerap menjadi high request di banyak radio swasta di tanah air.  

Di album ini pula, tak hanya sebagai penyanyi, Afgan pun mulai mencoba kepiawaiannya sebagai penulis lagu dengan menyumbang “My Confession” lagu ciptaannya sendiri. 

Sejak ia mulai merekam suaranya di WannaB Instant Recording Studio dan dilirik oleh produser Wanna B Music Production yang berbuntut menawarkan rekaman hingga dikontrak Sony Music untuk album perdana, Afgan memang terkenal dengan suaranya yang unik. Sebuah perpaduan antara gaya pop, soul, R&B dan jazz lahir dari tipe suara tipis dan lirih, sangat berbeda dari penyanyi pria yang ada pada saat itu. 

Selain itu, bakat menulis lagunya pun makin tumbuh. Di album keempatnya, SIDES yang dirilis tahun 2016, Afgan pun mulai memberanikan diri menulis sebagian besar dari lagu-lagu yang ada di album tersebut. 

Gaya bermusik Afgan pun makin lama makin berkembang, dari sekadar lagu-lagu yang mellow dan romantis, Afgan mencoba pendekatan baru dengan menulis dan menyanyikan lagu-lagu yang lebih upbeat, seperti lewat kolaborasinya bersama Isyana Sarasvati dan Rendy Pandugo di lagu “Heaven”.

Eksplorasi bermusiknya kian mumpuni dengan album keenamnya, Wallflower, album yang lahir di tahun 2021 ini adalah rilisan pertamanya denan label Internasional, Empire Distribution. Album yang menampilkan hasil kolaborasi dengan anggota grup musik Got7, Jackson Wang dan beberapa produser internasional lainnya ini melahirkan tiga single utama “Say I’m Sorry” dan “M.I.A” serta “if i don’t have your love” yang memperlihatkan progresivitas bermusik Afgan yang baik.