Emil Hussein adalah sosok penting di dalam group band Naif juga penulis lagu yang berkarakter.   

Pria yang disapa Emil ini dikenal sebagai bassist dari grup band Naif. Bersama Naif, band yang didirikannya sejak 1995 bersama David, Pepeng, Jarwo dan Chandra ini telah menelurkan album musik dan puluhan lagu hit yang dikenang sampai hari ini. 

Lahir Jakarta 25 Agustus 1973, bakat musik Emil sudah ada sedari kecil. Ia sudah ‘aware’ dengan proses merekam, mengenal jenis sound dan teknis mengaransemen lagu meski ia tak pernah mengenyam pendidikan musik formal. Lingkungan pertemanan serta paman menjadi kontribusi musik terbesarnya. 

Pertama kali menulis lagu dan ngeband sejak Emil kelas 2 SMA, namun pertama kali terjun ke industri musik sejak 1992. Saat itu salah satu lagu ciptaannya bertajuk “Flamenco” ditaksir oleh salah satu perusahaan rekaman Granada Record untuk dibawakan oleh musisi senior Hari Mukti dan diaransemen oleh musisi legendaris Jopie Item. Berangkat dari situ, bakat Emil makin diasah ketika ia mulai terlibat membuat beberapa jingle iklan serta beberapa buah demo bersama musisi yang tergabung dalam band yang berniat untuk menembus dapur rekaman. 

Karier musik profesional Emil makin nampak ketika duduk di bangku kuliah. Ketika itu, Naif, band yang dibentuknya bersama David, Pepenk, Jarwo dan Candra, berhasil menembus kontrak dengan Indo Semar Sakti. Emil menangani semua proses, dari negosiasi, kontrak dan produksi rekaman album Naif. 

Emil sendiri dikenal sebagai bassist dengan gaya permainannya yang sederhana namun terasa gaya vintage-nya. Hal ini terlihat dalam beberapa hit NAIF sejak dulu dari “Mobil Balap”, “Piknik 72”, “Posesif” dan masih banyak lagi.

Selain sebagai bassist, Emil berperan sebagai penulis lagu Naif. Beberapa lagu yang ditulis dan diaransemennya adalah “Air Dan Api”, “Nyali”, “Karena Kamu Cuma Satu”, “Gula Gula”, “Voor Moeder”, “Pujaan Hati”, “Cinta Untuknya”, “Televisi”, dll.