Social Media

Posted on 13 April 2023

Band Agreement: Pentingkah?

Seberapa pentingkah sebuah band agreement dalam karier sebuah band ?

Berangkat dari kasus Ahmad Dhani dan Once, kita tahu bahwa urusan lagu ini bakal menjadi serius ketika udah berada di tingkatan yang paling tinggi apalagi yang melibatkan kasus hukum yang melibatkan dua nama besar di musik. 

Setiap harinya, banyak band muncul dan banyak lagu muncul di layanan streaming service yang jika disimak lebih dalam, tidak banyak kesadaran yang muncul dari band atau tiap personel yang ada di dalamnya untuk mencatatkan nama mereka ke dalam kolom songwriter. Hal ini terjadi mungkin selain dari mungkin menjaga kekompakan dan kebersamaan sama rata sama rasa antar band, rasa enak gak enak, atau memang sedari awal tidak ingin memperbesar konflik yang nanti terjadi di masa yang akan datang. 

Tidak salah memang, namun kadang seiring karier berjalan, pasti ada saja hal-hal yang membuat nama songwriter ini jadi masalah besar, Ahmad Dhani dan Once adalah contoh terkini yang wilayahnya di performing rights.  

Kasus nama songwriter adalah satu hal. Hal lain yang juga kerap muncul adalah nama band. Tidak sedikit kasus band atau personel band yang menuntut nama band ketika dipakai oleh orang lain. Pink Floyd adalah salah satunya. 

Cerita Pink Floyd sangat menarik untuk didedah. Band rock ikonik tahun 70-an ini mengalami perceraian akibat pertikaian hukum yang sangat besar di antara para anggota band. Roger Waters, salah satu anggota pendiri, dikenal sebagai esensi kreatif band yang menulis lirik lagu. Setelah tahun 1983, anggota lainnya menyadari bahwa lirik lagu yang ditulis Waters mulai menjadi terlalu politis, terlalu pribadi, dan mengarah ke jalan yang gelap. Setelah album "The Final Cut", Roger Waters membuat album solo sebelum David Gilmour, anggota band lainnya, mengeluarkan album solo. 

Waters meninggalkan band pada tahun 1985 sementara anggota band lainnya berhubungan dengan pengacara untuk memastikan bahwa mereka dapat melanjutkan Pink Floyd tanpa Waters. Namun, Waters dan tim hukumnya memperingatkan mereka untuk tidak menggunakan nama tersebut saat merekrut anggota baru, membuat album baru, atau melakukan tur tanpa Roger Waters.

Waters menuduh band tersebut menggunakan nama band tanpa persetujuannya. Gugatan tersebut menghasilkan keputusan bahwa para anggota Pink Floyd tetap menggunakan nama tersebut, sementara Waters mendapatkan kompensasi finansial dan kredit untuk album "The Wall". Selanjutnya, setelah keputusan gugatan tersebut, Waters kehilangan haknya atas nama dan keanggotaan band.

Di Indonesia, kasus nama band ada, meski tak sedikit. Ada Bimo, eks drummer band netral yang menggugat netral dengan personil baru karena menggunakan nama netral, Adhika, eks kibordis Peterpan yang menggugat Ariel untuk nama Peterpan, Badai, eks kibordis Kerispatih yang mengugat personil Kerispatih terhadap nama dan lagu-lagu yang kerap dibawakan Kerispatih sampai kasus Naniel Yakin, penulis lagu “Bento” yang mengaku tidak mendapatkan hak semestinya sebagai songwriter.   


Semua kasus ini mungkin tidak akan muncul atau menjadi masalah serius jika band telah menyiapkan sebuah perjanjian atau Band Agreement. 


Band Agreement/Perjanjian Band mungkin merupakan satu-satunya dokumen paling penting yang dapat dimiliki oleh sekelompok musisi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya dalam grup berjalan dengan lancar seiring dengan perkembangan karier mereka. Band Agreement tidak mengenal tingkatan level, apakah band tersebut band baru atau band yang sudah mapan, Semua band memerlukan perjanjian ini.

Sejatinya, sebuah Band Agreement/Perjanjian Band adalah kontrak antara anggota band, seperti halnya perjanjian kemitraan untuk sebuah perusahaan aja, sesimpel itu. Perjanjian ini bakal menguraikan bagaimana bisnis band ini bakal dijalanin. 


Sebuah perjanjian band paling tidak bakal membahas dan memutuskan beberapa hal utama meliputi:


- Siapa yang memiliki komposisi

- Siapa yang memiliki rekaman master

- Siapa yang memiliki nama band

- Apa yang terjadi jika seorang anggota keluar

- Bagaimana keputusan dibuat (yaitu suara mayoritas, keputusan bulat, dll.)

- Bagaimana pendapatan dibagi dari tur, penjualan rekaman, penjualan merchandise, pendapatan penerbitan, dll.

- Siapa yang memiliki peralatan musik (band atau anggota perorangan)

- Siapa yang dapat menandatangani kontrak dan cek atas nama band

- Siapa yang dapat mempekerjakan/memecat anggota

- dan masih banyak lagi masalah kecil yang harus dicatat

Sebuah Band Agreement menjadi panduan hukum awal jika terjadi sesuatu di kemudian hari dengan band kalian, dari mulai bubar, royalti, atau apabila lagu dari band tersebut dipakai untuk kebutuhan seperti soundtrack, iklan dan lain sebagainya. 

Pentingnya mendapatkan kesadaran untuk membuat Band Agreement atau paling tidak mencatatkan dengan baik nama songwriter dalam setiap karya yang dipublish, adalah langkah awal untuk mendapatkan hak semestinya untuk para penulis lagu. Mendaftarkan diri ke publisher musik adalah langkah lanjutan yang lebih cermat buat songwriter agar lagunya terlindungi dan terwakili secara hukum.