Sulit rasanya untuk memisahkan Pongki Barata dari peta perjalanan musik populer Indonesia. Ia adalah satu dari musisi dan penulis lagu yang namanya amat diperhitungkan dalam sejarah musik populer di tanah air. 

Stefanus Ponki Tri Barata adalah seorang musisi, penulis lagu dan penyanyi dengan nama panggung Pongki Barata. Ia dikenal luas sebagai vokalis grup band Jikustik sebelum akhirnya ia keluar dan berkarier sebagai musisi solo juga tergabung dengan The Dance Company, grup musik yang beranggotakan Ariyo Wahab, Ibrahim Imran dan Nugie.

Pongki membentuk Jikustik di Yogyakarta pada tanggal 26 Februari 1996 bersama keempat temannya: Icha (bassist), Dadi (Gitar), Adhit (Kibor) dan Carlo (drum). Bersama Jikustik, Pongki telah menelurkan 8 album hingga tahun 2006. Tahun 2008, Pongki resmi keluar dari Jikustik.
Sepanjang perjalanan karier menulis lagu, Pongki Barata terkenal dengan lirik-lirik dan lagu yang pop dengan lirik yang puitis namun mudah dicerna oleh pendengarnya.

Selain menciptakan lagu untuk kelompok musiknya, Pongki juga menciptakan lagu untuk beberapa penyanyi lain, seperti untuk album terbaru milik Puput Melati, lagu “Menangis Semalam” pada albumnya Audy, 18 dan lagu untuk album Prasasti Seni milik Siti Nurhaliza.

Pongki juga menulis lagu untuk Edwin Manansang yang kemudian dibawakan ulang oleh Iwan Fals yang berjudul “Aku Bukan Pilihan”. Karya besarnya yang lain adalah menulis lagu untuk Chrisye (almarhum) yang berjudul “Seperti Yang Kau Minta”, dan Anang Hermansyah yang berjudul “(Aku Lelakimu)”. Lagu “(Aku Lelakimu)” juga di populerkan oleh artis pendatang baru, jebolan Indonesian Idol (musim kedelapan) yaitu Virzha. Bersama The Dance Company, Pongki merilis mini album yang didalamnya terdapat single hit “Papa Rock n Roll'.

Selain populer sejak lama sebagai vokalis Jikustik dan The Dance Company, Pongki sendiri juga dikenal sebagai musisi solo yang sampai hari ini telah merilis 11 album penuh.